Senin, 19 Desember 2016

Ontologi



ONTOLOGI

Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Dalam persoalan ontologi orang menghadapi persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini? Pertama kali orang dihadapkan pada adanya dua macam kenyataan. Yang pertama, kenyataan berupa materi (kebenaran) dan kedua, kenyataan yang berupa rohani (kejiwaan).
Pembicaraan tentang hakikat sangatlah luas sekali, yaitu segala yang ada dan mungkin ada. Hakikat adalah realitas; realita adalah ke-real-an, riil artinya kenyataan yang sebenarnya. Jadi hakikat adalah kenyataan sebenarnya sesuatu, bukan kenyataan yang sementara atau keadaan yang menipu, jadi bukan kenyataan yang berubah.
Kata ontologi berasal dari bahasa yunani yaitu On=being, dan logos=logic. Jadi ontologi adalah The theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan).
Neong Muhadjir dalam bukunya filsafat ilmu mengatakan ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Menurut Jujun S.Suriasumantri dalam pengantar ilmu dalam perspektif mengatakan, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain, suatu pengkajian mengenai teori tentang “ada”. Sementara itu, A.Dardiri dalam bukunya Humaniora, filsafat, dan Logika mengatakan bahwa, ontologi adalah menyelidiki sifat dasar dari apa yang nyata secara fundamental dan cara yang berbeda dimana entitas dari kategori-kategori yang logis yang berlainan (objek-objek fisis, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada; dalam kerangka tradisional ontologi dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada, sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontologi dipandang sebagai teori mengenai apa yang ada.
Dari beberapa pengetahuan diatas dapat disimpulkan bahwa menurut bahasa, ontologi berasal dari bahasa yunani yaitu, On/Ontos = ada, dan logos = ilmu. Jadi ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Sedangkan menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang berbentuk lisan/ konkret maupun rohani/abstrak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar