Kamis, 22 Desember 2016

Dasar Epistimologi Pancasila



Dasar Epistemologi Pancasila
Apa yang dimaksud dengan dasar epistemologi Pancasila? Kajian epistemologi filsafat Pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Hal itu dimungkinkan karena epistemologi merupakan bidang filsafat yang membahas hakikat ilmu pengetahuan (ilmu tentang ilmu). Kajian epistemologi Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Oleh karena itu, dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia.
Epistemologi Pancasila sebagai suatu objek kajian pengetahuan pada hakikatnya mencakup tentang berbagai masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan Pancasila. Adapun tentang sumber pengetahuan Pancasila seperti yang dijelaskan dan kita ketahui bersama adalah nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia itu sendiri.
Susunan isi makna Pancasila mencakup 3 hal, yaitu:
  • Isi arti Pancasila yang umum universal, yakni hakikat sila- sila Pancasila yang merupakan inti sari Pancasila sehingga merupakan pangkal tolak dalam pelaksanaan dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praktis dalam berbagai bidang kehidupan konkrit.
  • Isi arti Pancasila yang umum kolektif, yaitu isi arti Pancasila sebagai pedoman kolektif negara dan bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum Indonesia. Dan
  • Isi arti Pancasila yang bersifat khusus dan konkrit, yaitu isi arti Pancasila dalam realisasi praktis dalam berbagai bidang kehidupan sehingga memiliki sifat khusus konkrit serta dinamis.
Selanjutnya, susunan Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti dari sila-sila Pancasila itu. Susunan kesatuan sila-sila Pancasila itu bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal yaitu:
  • Sila pertama Pancasila menjiwai dan menjiwai mendasari keempat sila lainnya,
  • Sila kedua pancasila didasari sila pertama serta mendasari dan menjiwai sila ketiga, keempat dan kelima,
  • Sila ketiga pancasila, didasari dan dijiwai sila pertama dan kedua, serta mendasari dan menjiwai sila keempat dan kelima,
  • Sila keempat pancasila, didasari dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga, serta mendasari dan menjiwai sila kelima, dan
  • Sila kelima pancasila, didasari oleh sila pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima.

1 komentar: