Metafisika
Sebagai Landasan Memahami Hakikat
Metafisika adalah suatu cabang
filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab adanya segala sesuatu
sehingga hal tertentu menjadi ada. Metafisika bisa berarti upaya untuk
mengkarakterisasi eksistensi atau realitas sebagai suatu keseluruhan. Istilah
ini juga berarti sebagai usaha untuk menyelidiki alam yang berada di luat
pengalaman atau menyelidiki apakah hakikat yang berada di balik realitas. Studi
ini amat kompleks dan cenderung melampaui rasionalitas atau melampaui jangkauan
akal budi.
Persoalan pertama yang harus
dijawab metafisika adalah apakah realitas atau ada yang begitu beraneka ragam?
Mana yang lebih benar atas sebuah realitas atau bermacam-macam realitas? Apakah
eksistensi yang sesungguhnya dari segala sesuatu yang ada itu merupakan
realitas yang tampak atau tidak? Ada banyak teori yang mencoba menjawab masalah
itu, dan diantaranya adalah teori idealisme dan materialisme.
Para pendukung idealise menempatkan
kesadaran dan pengalaman yang dicari dan didapat sebagai dasar tindakan. “aku”
merupakan subjek yang paling konkreat. Karenanya aliran ini sering disebut
sebagai idealisme yang subjektif (suhartonp : 2007,106). Bagi aliran idealisme,
“aku” adalah satu-satunya realitas. Hal ini dapat dimengerti karena “Aku”
bersifat otonom dan merdeka sehingga bisa menempatkan diri menjadi sadar akan
objek yang dihadapi, yaitu selain “aku”.
Sedangkan materialisme mengatakan
bahwa hakikat segala sesuatu asalah bahan belaka. Alam adalah satu-satunya
realitas, sehingga dikatakan bahwa manusia adalah bensa alam. Pengetahuan
karenanya bersumber pada pengalaman, karena tujuan hidup memang diarahkan pada
alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar