Kamis, 22 Desember 2016

Metafisika Sebagai Landasan Memahami Hakikat



Metafisika Sebagai Landasan Memahami Hakikat

Metafisika adalah suatu cabang filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab adanya segala sesuatu sehingga hal tertentu menjadi ada. Metafisika bisa berarti upaya untuk mengkarakterisasi eksistensi atau realitas sebagai suatu keseluruhan. Istilah ini juga berarti sebagai usaha untuk menyelidiki alam yang berada di luat pengalaman atau menyelidiki apakah hakikat yang berada di balik realitas. Studi ini amat kompleks dan cenderung melampaui rasionalitas atau melampaui jangkauan akal budi.
Persoalan pertama yang harus dijawab metafisika adalah apakah realitas atau ada yang begitu beraneka ragam? Mana yang lebih benar atas sebuah realitas atau bermacam-macam realitas? Apakah eksistensi yang sesungguhnya dari segala sesuatu yang ada itu merupakan realitas yang tampak atau tidak? Ada banyak teori yang mencoba menjawab masalah itu, dan diantaranya adalah teori idealisme dan materialisme.
Para pendukung idealise menempatkan kesadaran dan pengalaman yang dicari dan didapat sebagai dasar tindakan. “aku” merupakan subjek yang paling konkreat. Karenanya aliran ini sering disebut sebagai idealisme yang subjektif (suhartonp : 2007,106). Bagi aliran idealisme, “aku” adalah satu-satunya realitas. Hal ini dapat dimengerti karena “Aku” bersifat otonom dan merdeka sehingga bisa menempatkan diri menjadi sadar akan objek yang dihadapi, yaitu selain “aku”.
Sedangkan materialisme mengatakan bahwa hakikat segala sesuatu asalah bahan belaka. Alam adalah satu-satunya realitas, sehingga dikatakan bahwa manusia adalah bensa alam. Pengetahuan karenanya bersumber pada pengalaman, karena tujuan hidup memang diarahkan pada alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar