Rabu, 21 Desember 2016

Fungsi Filsafat Di Indonesia




Fungsi filsafat di Indonesia
Filsafat mempunyai fungsi khusus dalam lingkungan sosial budaya Indonesia. Ada lima fungsi, yaitu:
·         Bangsa Indonesia berada ditengah-tengan dinamika proses modernisasi yang meliputi semakin banyak bidang dan hanya untuk sebagian dapat dikemudikan melalui kebijakan pembangunan. Menghadapi tantangan modernisasi dengan perubahan pandangan hidup, nilai-nilai dan norma-norma itu filsafat membantu untuk mengambil sikap yang sekaligus terbuka dan kritis.
·         Filsafat merupakan sarana baik untuk menggali kembali kekayaan kebudayaan, tradisi-tradisi, dan filsafat Indonesia serta untuk mengaktualisasikan bagi Indonesia modern yang sedang kita bangun. Filsafatlah yang paling sanggup untuk mendekati warisan rohani tidak hanya secara museal atau verbalistik, melainkan secara evaluative, kritis dan refleksif, sehingga kekayaan rohani bangsa dapat menjadi modal dalam pembentukan terus-menerus identitas modern bangsa Indonesia.
·         Sebagai kritik ideology filsafat membangun kesanggupan untuk mendeteksi dan membuka kedok-kedok ideologis berbagai bentuk keadilan sosial dan pelanggaran-pelanggaran terhadap martabat dan hak-hak asasi manusia yang masih terjadi. Jadi filsafat membuat sanggup untuk tidak tertipu oleh slogan-slogan ideologis, untuk melihat secara terbuka masalah-masalah sosial serta percatran kekuasaan yang sedang berlangsung.
·         Filsafat merupakan dasar paling luas untuk berpartisipasi secara kritis dalam kehidupan intelektual bangsa pada umumnya dan khususnya dalam kehidupan intelektual akademis.
·         Salah satu fungsi terpenting filsafat adalah bahwa ia menyediakan dasar dan sarana sekaligus bagi diadakannya dialog di antara agama-agama yang ada di Indonesia pada umumnya dan secara khusus dalam rangla kerja sama antar agama dalam membangun masyarakat adil-makmur berdasarkan pancasila. Jadi filsafat adalah dasar bagus bagi dialog antar agama, karena argumentasinya, tidak terbatas pada pendekatan dalah sati agama tertentu, itu pun tanpa mengurangi pentingnya sikap beragama. Justru para agamawan memerlukan filsafat supaya dapat bicara satu sama lain dan bersama-sama memecahkan masalah-masalah nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar