Mengapa wanita sering
marah pada saat mengalami menstruasi?
Menstruasi adalah hal yang terjadi pada
wanita setiap bulan. Datangnya menstruasi membawa perubahan baik pada fisik
maupun psikis. Gejala fisik yang dirasakan wanita saat menjelang dan ketika
menstruasi di antaranya yaitu kembung, rasa kencang dan nyeri di payudara,
sulit buang air besar atau diare, sakit kepala, sensitif terhadap suara dan
sinar, serta rasa ingin makan terus. Adapun gejala psikisnya yaitu rasa
bingung, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, sedih dan putus asa, tegang ataupun
cemas, kehilangan ataupun peningkatan libido, mood yang berubah-ubah, perasaan
bersalah atau tidak percaya diri dan gangguan tidur (bisa berlebihan atau sulit
tidur).
Wanita yang sedang mengalami menstruasi cenderung lebih
sensitif. Jika dalam keseharian wanita akan mengungkapkan kemarahannya pada hal
yang jelas, berbeda dengan wanita yang sedang menstruasi, kemarahan ini akan
muncul tanpa sebab dan tak jarang akan menjadi berlipat lagi. Kenapa wanita
menjadi marah tiba-tiba ketika menstruasi? Apa penyebabnya?
Penyebab
ketidakstabilan suasana hati ini ternyata bukanlah hormon, melainkan terjadinya
respon sel otak yang disebut reseptor GABA. Fungsi sel GABA pada otak adalah
untuk membatasi aktivitas-aktivitas yang terkait dengan stres dan kecemasan.
Pada wanita yang menderita PMDD, hormon progesteron akan mengubah bentuk
reseptor GABA pada otak kecil. Perubahan bentuk yang terjadi saat menjelang
menstruasi ini membuat sel GABA akan sulit mengontrol perasaan cemas dan stres.
Rasa
marah yang muncul ketika menstruasi tidaklah perlu ditakuti karena bukan
merupakan kelainan. Emosi yang tidak stabil ini wajar terjadi pada setiap
wanita yang sedang menstruasi. Hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengatasi
rasa marah ini agar tidak menyakiti orang-orang sekitar. Berikut tips untuk mengatasi
rasa marah saat menstruasi:
1.
Makanan
2.
Istirahat
3.
Rileksasi
4.
Curhat
5.
Tidur yang cukup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar