Rabu, 28 Desember 2016

Filsafat Evolusionisme

FILSAFAT EVOLUSIONISME
Darwin adalah seorang ahli pengetahuan alam (naturalis) berkebangsaan Inggris. Teorinya tentang evolusi organik melewati seleksi alamiah telah menyebabkan perubahan besar dalam sains biologi, filsafat, dan pemikiran keagamaan. Ia mendapat pendidikan di Universitas Edinburgh dan Universitas Cambridge. Kemudian ia menggabungkan diri dengan ekspedisi Inggris di kapal H.M.S. Beagle untuk melakukan penyelidikan selama lima tahun (1831-1836) tentang tumbuh-tumbuhan, binatang, fosil, dan bentukan-bentukan geologi di tempat-tempat jauh yang terpencil, kebanyakan di pantai Amerika Selatan dan pulau-pulau di samudera pasifik. Karyanya yang cukup besar adalah Origin of Species ditulis tahun 1859 dan Descent of Man (1871) yang telah memberikan bukti dengan fakta kepada anggapan bahwa spesies-spesies itu mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya dalam garis ke atas dan bahwa manusia itu berasal dari kelompok binatang yang sama seperti simpanse dan kera. Hal ini jelas sangat bertentangan dengan dalil Al-Qur’an yang terkandung dalam surat Al-Mukminun ayat 15 yang berbunyi :
          Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
 
Pengertian Evolusionisme
Evolusionisme atau teori evolusi adalah suatu interpretasi tentang bagaimana proses perkembangan segala bentuk kehidupan, baik evolusi dalam arti biologi maupun evolusi dalam arti evolusi organik. Teori evolusi tidak sama dengan darwinisme. Darwinisme adalah suatu penjelasan bagaimana suatu jenis dapat muncul dari jenis yang lain. Dalam bagian ini, terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan Charles Darwinserta beberapa buah pemikirannya.


Pemikiran para tokoh tentang teori evolusionisme
 
Charles R. Darwin (1809-1882)
     Bagian pertama dari teori evolusi ini menyatakan bahwa bentuk-bentuk yang beraneka ragam itu telah tercipta dan berkembang secara berangsur-angsurdari suatu tingkat asal yang rendah. Walaupun doktrin ini bukan yang mula-mula, namun kini telah diterima secara umum. Jasa Darwin dalam hal ini ialah kemampuannya dalam memberikan sekumpulan fakta dan bukti-bukti ilmiah terhadap doktrinnya yang sebelumnya kurang begitu di kenal.
SedangkanBagian kedua dari teori darwin ialah tentang perjuangan hidup dan kelangsungan hidup bagi yang paling sesuai atau suatu struggle for life and the fitettes. Teori ini mempunyai implikasi kepada tahap perkembangan flora dan fauna. Flora dan fauna yang mampu bertahan hidup adalah yang paling baik nasibnya dan paling tahan terhadap lingkungan sekitarnya.
Dalam prinsip Darwin, tidak ada bedanya antara manusia dengan binatang. Karena perkembangan ini terbuka juga kemungkinan, bahwa kemudian hari akan timbul dari manusia sesuatu yang lebih sempurna dari manusia yang sekarang ini.
Sebenarnya evolusi Darwin ini dari sudut pandang filsafat tidak amat banyak bedanya dari positivisme tentang pendapatnya mengenai pengetahuan.
Oleh karena yang memajukan teoori ini Darwin, teori ini ada yang menyebut Darwinisme.
                                                                                                                                                                                 
         Herbert Spencer
Seluruh pemikiran Herbert Spencer (1820-1903) berpusat pada teori evolusi. Dalam hal itu mendahului Charles Darwin. Sembilan tahun sebelum terbitnya karya Darwin yang terkenal, The Origin of Spesies (1859), Spencer sudah menerbitkan sebuah bukutentangevolusi. Ketika ia memahami betapa pentingnya prinsip evolusi dan terdorong pula oleh buku baru karangan Darwin  yang terbit pada tahun 1859, ia memutuskan untuk menulis karya yang menerapkan prinsip evolusi secara sistematis pada semua lapangan ilmu pengetahuan yang berjudul System of Syhntetic Philosophy(1862).
Dalam etikanya Spencer berpendapat demikian: manusia selalu meyesuaikan diri dengan keadaan yang mengelilinginya. Tindakan mausia itu susila, jika sesuai dengan kelilingnya, artinya: jika tindakan itu akan menambah kebahagiaan subyek yang bertindak itu, keturunannya serta sesama manusia. Oleh karena dasar segala-galanya itu evolusi, maka selalu mungkin berlainan isinya, sehingga hukum kesusilaan itu mungkin berbeda-beda, karena hukum ini pun berkembang. Oleh karena manusia itu keturunan nenek moyangnya, maka amat mudah dan hampir dengan sendirinya ia mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar