Kamis, 22 Desember 2016

Epistimologi Sebagai Landasan Pengetahuan



Epistimologi sebagai landasan pengetahuan
Epistimologi adalah cabang filsafat yang bersangkutpaut dengan teori pengetahuan. Epistimologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai bentuk pengenalan dasar pengetahuan, hakikat, dan nilainya. Secara tradisional, yang menjadi pook permasalahan dalam epistimologi adalah sumber, asal mula dan sifat dasar pengetahuan, yakni bidang, batas, dan jangkauan pengetahuan.
Pengetahuan adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjuk kepada apa yang diketahui oleh seseorang tentang sesuatu. Pengetahuan selalu mempunyai subjek, yaitu “yang mengetahui”. Tanpa ada yang mengetahui, maka tidak mungkin ada pengetahuan. Pengetahuan juga mengandaikan objek. Tanpa objek atau hal yang diketahui juga harus dikatakan tidak mungkin ada pengetahuan. Pengetahuan berelasi dengan masalah kebenaran. Kebenaran adalah kesesuaian pengetahuan denagn objek pengetahuan. Masalahnya adalah kebenara suatu objek –engetahuan tidak bisa serentak siperoleh dalm suatu waktu pengetahuan tertentu. Jarang sekali sebuah objek pengetahuan menampilkan kebenaran mutlak. Kebenaran dicari dalam tahapan pengetahuan yang disusun secara metodis, sistematis, dan rasional.
Sebuah pengetahuan pasti mempunyai sumber. Apakah sebenarnya yang menjadi sumbet pengetahuan? Menurut Suhartono,Ph.D. (2007 : 59), sumber pengetahuan berasal dari:
·         Kepercayaan yang berdasarkan tradisi
·         Kebiasaan-kebiasaan dan agama
·         Panca indera / pengelaman
·         Akal pikiran
·         Intuisi individual
Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan dan kebiasaan menunjukan bahwa pengetahuan itu diperoleh melalui cara mewarisi apa saja yang hidup dan berlaku dalam adat istiadat, kebiasaan, dan kehidupan agama. Biasanya sumber pengetahuan ini banyak berkaitan dengan norma atau kaidah untuk membentuk sikap, cara dan tingkah laku. Dengan sumber pengetahuan ini, manusia dapat menyelenggarakan hidup secara sederhana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar