METODOLOGI DAN PENDEKATAN PEMAHAMAN DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Pembahasan mengenai metode ini dimaksudkan untuk memberikan
pengertian tentang bagaimana para psikolog perkembangan melakukan tugas mereka
dalam mendapatkan lebih banyak pengertian akan gejala perkembangan serta
bagaimana cara mengatasi hambatan dalam proses perkembangan. Menurut Monks,
pembahasan tentang metode ini dapat dibedakan Antara pendekatan yang lebih umum
dan metode yang lebih spesifik.
Cara yang digunakan pada anak-anak pada dasarnya ada persamaannya
dengan cara yang dipergunakan pada orang dewasa. Penyelidikan anak-anak harus
lebih hati-hati dilakukan karena ada perbedaan antara kejiwaan anak-anak dengan
kejiwan orang dewasa.
Psikologi perkembangan memiliki 2 pemahaman, yaitu metode umum dan
metode khusus. Pada metode umum, pendekatan yang dipakai dengan pendekatan
longitudinal, transversal dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat
adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa
aspek saja dan bias juga melihat dengan berbagai factor dari bawaan dan
lingkungan, khususnya kebudayaan. Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu
metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat
dan pasti. Dalam pendekatan itu dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen
dan observasi.
Umumnya dalam mengambil kesmpulan bias berdasarkan beberapa metode
yang berbeda. Berbeda metode dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut:
·
Metodologi
eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya didalam laboratorium dengan mengadakan
berbagai eksperimen, yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan
ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan
penelitian, dan sebagainya.
·
Observasi
Ilmiah
Pada observasi ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang
ditimbulkan tidak dengan sengaja, melainkan dengan proses ilmiah dan secara
spontan. Observasi ilmiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang
lain, misalnya saja tingkah laku orang-orang yang berada di took serba ada,
tingkah laku pengendara kendaraan bermotor di jalan raya, tingkah laku anak
yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
·
Sejarah
Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data penting
untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita
ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bukannya karena
dia kurang pandai, tetapi minatnya sejak
kecil memang di bidang music sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti
pendidikan di sekolahnya.
·
Wawancara
Wawancara merupakan Tanya jawab si pemeriksa dengan orang yang yang
diperiksa. Agar orang yang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya sendiri,
pandangan-pandangannya, pendapatnya, dan lain-lain, sedemikian rupa sehingga
orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
·
Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pernyataan
telah disusun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang
diwawancarai tinggal membaca pernyataan yang diajukan, lalu menjawabnya secara
tertulis pula. Jawaban-jawaban akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang
diselidiki.
·
Pemeriksaan
Psikologi
Dalam Bahasa populernya, pemeriksaan psikologi diseut juga dengan
psikotes. Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya
dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. Alat-alat itu
dapat dipergunakan untuk mengukur dan
untuk mengetahui taraf keerdasan seseorang, arah minat sesorsng, sikap
seseorang, struktur kepribadian seseorang, dan lain-lain dari orang yang
diperiksa itu.
Pada abad ke 19, juga dimulai metode psikologi yang disebut metode
psikologi kontemporer; dimana saat itu berkembang dua teori dalam menjelaskan
tingkah laku, yaitu psikologi fakultas dan psikologi asosiasi.
a.
Psikologi
Fakultas
Psikologi
fakulas adalah doktrin abad 19 tetang adanya kekuatan mental bawaan.menurut
teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa fakultas yng
meliputi berpikir merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi menjadi
beberapa subfakultas. Kita engingat melalui subfakultas memori, pembayangan
melalui subfakultas imajiner, dan sebagainya.
b.
Psikologi
Asosiasi
Bagian dari
Psikologi kontemporer abad ke-19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada
dasarnya ialah asosiasi ide, yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan
diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras,
dan kedekatan.
A.
Metode
observasi, Klinis, dan Metode Etnografi
Suatu metode penyelidikan dalam suatu ilmu adalah keharusan mutlak
adanya. Apalgi kalau ilmu-ilmu itu tela berdiri sendiri, ini harus ditandai
oleh adanya metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap suatu objeknya.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia , yaitu
perbuatan manusia dalam alam yang kompek dan selalu berubah ubah. Jiwa bukanlah
suatu benda yang mati, tapi sesuatu yang hidup dan dinamis; selalu berubah
menuju kesempurnaannya. Oleh karena itu, penggunaan suatu metode yang bagaimana
baiknya pun pasti tidak dapat menghasilkan kebenaran yang mutlak sebab setiap
metode pasti punya kelemahan-kelemahan di samping kebaikan-kebaikannya. Dengan
demikian, dalam menyelidiki psikologi hendaknya dipergunakan banyak metode.
Berdasarkan renungan-renungan dan pengalaman-pengalaaman maka akan
dapat disimpulkan atau didapatkan metode-metode sebagai berikut.
1.
Metode
yang bersifat filosofis.
2.
Metode
yang bersifat empiris.
Metode yang bersifat filosofis terdapat beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
a.
Metode
Intuitif
Metode ini dilakukan dengan cara sengaja untuk mengadakan suatu
penyelidikan atau dengan cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari.
b.
Metode
Kompeplatif
Metode ini dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan
diketahui dengan mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat yang digunakan
adalah pikiran yang benar-benar objektif.
c.
Metode
Filosofis Religius
Metode ini digunakan dengan
mempergunakan materi-materi agama, sebagai alat utama untuk meneliti pribadi
manusia.
Metode yang bersifat empiris terdapat beberapa macam, antara lain
sebagai berikut.
1.
Metode
Observasi
Pada dasarnya,
metode observasi adalah metode yang paling dasar dilakukandari semua metode
yang ada, yakni mengadakan pengamatansecara cermat, dan sistematis serta
membutuhkan suatu keluwesan tertentu. Dalam metode observasi, observer dapat
melakukan 3 cara yaitu:
a.
Insrospeksi
b.
Introspeksi
eksperimental
c.
Ekstrospeksi
2.
Metode
Klinis
Metode klinis
yang digunakan psikologi adalah kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode
pendidikan, untuk melakukan observasi kepada pasien.. obervasi dilakukan dalam
ruang-ruang nklinik dengan fasilitas yang cukup, untuk menneliti segala tingkah
laku pasien.
Metode klinis
sering digunakan oleh para psikolog dan psikolog anak, sebab karena orang
memaklumi bahwa para penderita gangguan jiwa dan anak-anak kecil pada umumnya
tidak dapat melakukan introspeksi terhadap dorongan dan tingkah laku diri
sendiri.
3.
Metode
Etnografi
Etnografi
adalah suatu metode kualitatif yang tertua dari riset sosial. Metode ini sangat
tepat unutk meneliti masalah budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai
metode penelitian antropologi.
Secara umum,
etnografi disebut sebagai ‘menuliskan tentang kelompok masyarakat’. Secara
khusus hal tersebut juga berarti menuliskan tentang kebudayaan sebuah kelompok
masyarakat. Disebutkan bahwa sleuruh manusia, dan juga beberapa binatang
menciptakan, mentransmisikan, membagi, mengubah, menolak, dan menciptakan
kembali budaya didalam sebuah kelompok. Semua peneliti etnografi memulai, dan
mengakhiri penelitiannya dengan berfokus pada pola-pola ini, dan sifat-sifat
yang ‘dipersamakan’ atau ‘disepakati’ bersama, membentuk sebuah kebudayaan
masyarakat. Dokumen yang dihasilkan dari focus tersebut disebut dengan
etnografi.
B.
Pendekatan
Longitudinal, Transversal, Sekuensial, dan Lintas Budaya.
Psikologi
perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
perkembangannya dan latar belakarang yang memengaruhinya. Dalam ruang lingkup
psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan
mempelajari kekhususan daripada tingkah laku individu.
Dalam
pembahasan ini mengenai metode hanya dimaksudkan untuk memberikan sekedar
pengertian bagaimana par psikolog perkembangan melakukan tugas mereka. Beberapa metode dimaksudkan
untuk memberikan lebih banyak pengeretian akan gejala perkembanhgan beberapa
metode lain lagi memberikan pengertian bagaimana cara mengatasi hambatan dalam
proses perkembangan. Dapat pula dibedakan antara pendekatan yang lebih umum dan
metode yang lebih spesifik. Pendekatan yang lebih umum memberikan pengertian
akan keseluruhan proses perkembangan atau beberapa aspeknya, misalnya
perkembangan intelektual, atau pengertian akan faktor endogen dan eksogen bagi
perkembangan seseorang.
Termasuk metode
yang lebih spesifik adalah cara-cara khusus yang dipakai untuk mengetahui
gejala perkembangan yang sedang timbul. Adapun pendekatan psikologi
perkembangan dapat diuraikan sebagai berikut.
1.
Pendekatan
Longitudinal
Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang
dilakukan dengan cara menyelidiki perkembangan manusia dalam jangka waktu yang
lama atau sebagian waktu dari hidup manusia tersebut, misalnya mengikuti
perkembangan seseorang dari lahir sampai akhir hiduonya atau sebagian hidupnya.
Pendekatan longitudinal adalah pendekatan dalam penelitian yang
dilakukan dengan cara menyelidiki anak dalam jangka waktu yang sama, misalnya
mengikuti perkembangan seseorang dalam jangka waktu tertentu, seperti selama
masa kanak-kanak atau selama masa remaja. Dengan pendekatan ini, diteliti beberapa aspek tingkah laku pada satu atau
dua orang yang sama dalam waktu beberapa tahun. Dengan begitu, akan diperoleh
gambaran aspek perkembangan secara menyeluruh.
2.
Pendekatan
Transversal atau Cross-Sectional
Pendekatan transversal adalah pendekatan dalam penelitian dilakukan
dengan cara menyelidiki perkembangan manusia dari beberapa kelompok dalam
jangka waktu yang relative singkat. Pada pendekatan ini, penelitian dilakukan
terhadap beberapa subjek yang dikelompokkan, misalnya dikelompokkan menurut
usia subjek yang diteliti secara berurutan. Kemudian kelompok yang berbeda
tersebut dapat dibandingkan dalam beberapa hal, seperti IQ, memori, emosi, cara
bergaul dengan teman sebaya, dan sebagainya.
Pendekatan cross-sectional adalah suatu pendekatan yang
dipergunakan untuk melakukan penelitian terhadap beberapa kelompok anak dalam
jangka waktu yang relative singkat. Dalam pendekatan ini, penelitian dilakukan
terhadap orang-orang atau kelompok orang dari tingkat umur yang berbeda-beda.
3.
Pendekatan
Sekuensial
Adalah pendekatan kombinasi dari longitudinal dan cross-sectional.
Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk membandingkan perbedaan individual
dan perkembangan kombinasi dari longitudinal dan cross-sectional dapat
menyajikan gambaran yang lebih lengkap daripada dilakukan pendekatan secara
terpisah.
Meskipun perkembangan ini kompleks, mahal, dan lama, namun
benar-benar m,emberikan informasi yang tidak m ungkin diperoleh dari pendekatan
cross-sectional dan pendekatan longitudinal. Pendekatan sekuensial sangat
berguna, terutama dalam menguji pengaruh kohor (generasi) pada perkembangan
rentang hidup.
4.
Pendekatan
Cross-Culture (Lintas-Budaya)
Adalah pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan
faktor-faktor lingkungan maupun kebudayaan yang dapat memengaruhi perkembangan
manusia. Pendekatan ini dilakukan terhadap beberapa nkelompok yang berbeda
latar belakang kebudayaannya, baik melalui percobaan maupun tes pengumpulan
data melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data lainnya untuk dianalisis
persamaan dan perbedaannya.
C.
Teori
Kebutuhan Peserta Didik
Kebuutuhan
peserta didik mendapatkan perhatian dari sejumlah ahli psikologi, salah satu
teori yang dapat dihubungkan dengan peserta ddidik ini adalah teori kebutuhan
manusia yang dibangun dan dipopulerkan oleh Abraham H. Maslow. Manusia
dilukiskan oleh Maslow adlah makhluk yang tidak pernah berada dalam keadaan
sepenuhnya puas. Jika kebutuhan sudah terpepnuhi yang maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan
berikutnya yang menuntuk kepuasan, hal ini terus terjadi sepanjang kehidupan
manusia (Jerry dan Phares, 1987). Karena keyakinan keyakinan tersebut , Maslow
membuat sebuah teori tentang kebutuhan yang dikenal sebagai hierki kebutuhan
(hierarchy need).
Terdapat lima
tingkat kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman,
kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan
kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslom memberi hipotesis bahwa setelah individu
memuaskan kebutuhan pada tingkat paling bawah, individu akan memuaskan
kebutuhan pada tingkat yang berikutnya. Jika pada tertinggi, tetapi kebutuhan
daasar tidak terpuaskan, maka individu dapat kembali pada tingkat kebutuhan
yang sebelumnya. menurut Maslow, pemuasan berbagai kebutuhan tersebut didorong
oleh dua kekuatan, yakni motivasi kekurangan (deficiency motivation) dan
motivasiperkembangan (growth motivation). Motivasi kekurangan bertujuan untuk
mengatasi masalah ketegangan manusia karena berbagai kekurangan yang ada,
sedangkan motivasi pertumbuhan didasarkan atas kapasitas setiap manusia untuk
tumbuh dan berkembanga,. Kapasitas tersebut merupakan pembawaan dari setiap
manusia.
Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hierarki, mulai dari yang paling rendah
(bersifat fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
·
Kebutuhan
fisiologis atau dasar
·
Kebutuihan
akan rasa aman
·
Kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi
·
Kebutuhan
untuk dihargai
·
Kebutuhan
untuk aktualisasi diri
D.
Implikasi
Kebutuhan Individu Peserta Didik terhadap Pendidikan
Secara ideal,
dalam rangka pencapaian perkembangan kebutuhan diri siswa, sekolah seyogyanya
dapatb menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.
-
Kebutuhan
jasmani
Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan dasar manusia bersifat
instinktif. Jika kebutuhan jasmani tidak terpenuhi, maka akan mempengaruhi
pembentukan pribadi dan perkembangan psikologikal peserta didik, dan akan
berpengaruh pada proses belajar mengajar disekolah.
-
Kebutuhan
Rasa aman
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa kebutuhan ini sangat penting
bagi peserta didik dan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam tingkah laku
mereka.
-
Kebutuhan
akan kasih sayang
Peserta didik yang mendapatkan nkasih sayang akan merasa senang,
betah dan bahagia berada di sekolah, seakan-akan memperoleh motivasi untuk
belajar disekolah. Sebaliknya, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi oleh peserta
didik maka akan mengakibatkan mereka merasa terisolasi, cemas, bingung, rendah
diri, tidak nyaman, bahkan akan mengakibatkan peserta didik sulit belajar dan
memicu munculnya tingkah laku maladaptive. Dengan kondisi seperti itu peserta
didik akan malas untuk belajar.
-
Kebutuhan
akan penghargaan
Karena kebutuhan ini peserta didik inginmemiliki sesuatu, ingin
dikenal dan ingin dihargai akan merasa bangga dengan dirinya dan orang lain.
Sebaliknya, jika peserta didik merasa diremehkan maka sikap mereka pada diri
mereka sendiri dan lingkungannya akan menjadi negative.
-
Kebutuhan
akan rasa bebas
Peserta didik juga mempunyai kebutuhan akan rasa bebas. Peserta
didik yang tidak bebas dalam mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya atau
tidak bisa melakukan apa yang mereka inginkaan akan mengakibatkan mereka
frustasi, merasa tertekan dan sebagainya. Mereka harus diberikan eksempatan dan
bantuan secara memadai untuk mendapatkan kebebasan.
-
Kebutuhan
akan rasa sukses
Peserta didik menginginkan kegiatan akademis berhasil dengan hasil
baik. Mereka akan merasa bahagia dan
senang jika apa mereka berhasil. Jika apa yang peserta didik lakukan
tidak berhasi, maka mereka merasa kecewa. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan ini
merupakan kebutuhan ini merupakan kebutuhan pokok bagi peserta didik.
Mc Cielland juga mengajukan teori tentang kebutuhan yang dikenal
cukup luas, dengan membagi 3 jenis kebutuhan sebagai berikut :
·
Need
for achievement
·
Need
for power
·
Need
for affiliation
E.
Perkembangan
Fisik, Genetic, dan Lingkungan Peserta Didik
Perkembangan
fisik atau yang disebut juga pertumbuhan biologis merupakan salah satu aspek
penting dari perkembangan individu. Pertumbuhan dan perkembangan fisik yang
optimal sangat penting bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, sebab
pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, baik secara langsung dan tidak
langsung memengaruhi perilaku sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik
ini akan menentukan keterampilan mereka dalam bergerak. Sedangkan secara tidak
langsung, pertumbuhan atau perkembangan fisik mempengaruhi cara peserta didik
memandang dirinya sendiri dan orang lain.
·
Keadaan Berat Dan
Tinggi Badan Anak Usia Sekolah
Badan anak bagian atas berkembang lebih
lambat dari pada tubuh bagian bawah sampai anak berusia 6 tahun. Selama akhir
anak-anak, tinggi badan bertambah 5-6% dan badanya bertambah hingga 10% per
tahun, saat anak berumur 6 tahun tinggi rata- ratanya adalah 46 inchi dan
beratnya 42,5 kg dan pada saat berumur 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inchi
dan bertanya 40-42,5 kg.
Pada masa ini peningkatan berat badan
anak lebih banyak dari pada panjang badannya, kaki dan tangan lebih panjang
sedangkan dada dan panggul lebih besar. Pada waktu yang sama, masa dan kekuatan
otot secara perlahan bertambah dan gemuk bayi (bayi fat) berkurang, pertambahan kekuatan otot ini bisa karena
faktor keturunan dan latihan( olahraga).
F.
Implikasi
Genetik dan Lingkungan Terhadap Pendidikan
Mc Devitt &
Ormrod merekomendasikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan oleh guru
dalam menyikapi pengaruh genetic dan lingkungan bagi perkembangan peserta
didik, yaitu seperti berikut.
a.
Memahami
dan menghargai perbedaan-perbedaan individual anak.
b.
Menyadari
bahwa sebenarnya faktor lingkungan mempengaruhi setiap aspek perkembangan.
c.
Mendorong
siswa menentukan pilihan-pilihan sendiri untuk mengingatkan pertumbuhan.
·
Perkembangan Otak
Otak adalah sebuah sistem biologis
manusia yang diciptakan Allah SWT, untuk mengindera dunia dan sekaligus
memberikan berbagai tanggapan terhadapnya. Otak bukan sekedar suatu gumpalan
keriput dalam tengkorak manusia, tetapi sesungguhnya otak menjalar keseluruh
tubuh.
Otak adalah organ yang paling kompleks
yang pernah dikenal di alam semesta. Otak adalah satu-satunya bagian tubuh yang
paling berkembang dan secara otomatis dalam mempelajari dirinya sendiri. Otak
adalah organ yang apabila dirawat dan dipelihara scecara baik dan teratur dapat
bertahan hingga 100 tahun. Sama seperti aspek-aspek perkembangan lainnya,
perkembangan otak juga dipengaruhi oleh interaksi hereditas dan lingkungan.
Perkembangan otak terjadi sejak mulai
masa prenatal, yakni kira-kira 25 hari setelah konsepsi. Pada awal masa ini
otak terlihat seperti tabung yang tidak rata dan sangat halus. Tabung- tabung
halus ini berisi sel-sel dan membentuk kantong-kantong dan ruang-ruang. Ruang
–ruang tersebut terbagi menjadi 3 ruang yaitu : forebrain (otak depan),
mildbrain (otak tengah), hindbrain(otak
belakang).
Perkembangan otak pada masa prenatal ini
menentukan perkembangan anak selanjutnya setelah ia lahir, karena pada masa
prenatal ini janin sudah dilengkapi dengan sebuah sel saraf (neuron) yang akan dimilikinya selama ia
hidup. Menurut ahli saraf, sel otak tidak akan di produksi lagi setelah anak
tersebut lahir , tetapi perkembangan otak setelah lahir terarah pada penambahan
jumlah jaringan antar neuron. Jika jumlah jaringan antar neuron maningkat ,
maka anak akan mampu berpikir tentang hal-hal yang lebih kompleks(Treys,2004).
Saat dilahirkan, otak bayi memiliki 10
miliar neuron. Neuron-neuron ini kemudian membentuk ribuan sambungan antar
neuronyang dendrit. Dendrit ini mengalami secara dramatis hingga bayi berusia 2
tahun. Saat bayi berusia 2 bulan, dendritnya sudah mencapai 50 sampai 1000
triliun myelin yang memungkinkan neuron mentransmisikan pesan-pesan lebih cepat
( Mc Devit & Ormrod,2002).
ΓΌ Masa
pubertas (10-14 Tahun)
Masa
pubertas adalah awal terjadinya pematangan seksual. Biasanya anak perempuan 2
tahun lebih awal dalam memasuki masa pubertas dibandingkan anak laki-laki. Pada
masa pubertas ini terjadi perkembangan fisik yang dramatis yang disebut juga
dengan growth spurt, baik pertambahan berat badan, tinggi badan, proporsi dan
bentuk tubuh, maupun kematangan seksual. Kematangan seksual ditandai dengan
ciri-ciri seks primer dan seks sekunder.
4. Implikasi
Perkembangan Otak terhadap Pendidikan
Otak
merupakan sentral dari smeua aktivitas manusia, baik aktivitas organ yang ada
didalam maupun panca indera yang ada di luar. Perkembangan otak terjadi pada
masa pre-natal, yakni 25 hari setelah konsepsi. Menurut Mahmud Al-Istanbuli,
otak yang bagus bukan otak yang penuh sesak, namun otak yang sehat. Oleh karena
itu pendidikan seharusnya merupakan upaya pengembangan segala potensi anak,
melatih pengamatan, melatih pengambilan keputusan, merangsang pemikiran dan
imajinasi, memperdalam pemahaman dan memperkuat konsentrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar