KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
A. Pengertian
Peserta Didik
Peserta
didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan
sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang belajar
di sekolah (sinolungan, 1997). Departemen Pendidikan Nasional (2003) menegaskan
bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan.
Peserta didik merupakan subjek yang
menjadi focus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Dalam
perspektif pegagogis peserta didik diartikan sebagai jenis makhluk “homo educandum”, makhluk yang menghajat
pendidikan. Dalam perspektif psikologis
peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing.
B. Tahap-Tahap
dan Ciri Perkembangan Anak
1. Tahap
Perkembangan Biologis
a. Masa
prenatal (masa pada saat anak berada dalam kandungan), memiliki 3 fase yaitu :
· Pengalihan
gen dari orang tua bila terjadi gangguan ciri fisik ataupun psikologinya akan
terganggu.
· Pembentukan
organ tubuh serta jenis kelamin, bila terjadi gangguan, akan mengakibatkan
cacat bawaan.
· Lingkungan
dari kandungan dipengaruhi oleh kondisi psikologi dan fisik sang ibu.
b. Masa
bayi
1)
Infancy
(orok)
: selama 2 minggu sejak lahir
· Fase
fartunatal, yaitu 30 menit setelah kelahiran bayi masih merasa bersatu dan
tergantung seutuhnya kepada ibunya
· Fase
neonatal, yaitu setelah plasenta / ari-ari dipotong, bayi mulai berdiri sendiri
sebagai individu.
2)
Babyhood
(bayi) : 2 tahun setelah masa jabang bayi
Masa ini pembentuk dasar
kepribadian, mengalami pertumbuhan secara cepat, sekaligus ketergantungan
dengan ibu berkurang / individualis.
c. Masa
Kanak-Kanak Awal ( Early childhood )
Berlangsung dari
umur 2 tahun sampai 6 tahun. Ini masa sulit karena anak menjadi susah dikontrol
dan mulai sadar dia biasa melakukan apa pun tanpa bantuan dan merasa tidak
harus tunduk pada lingkungan.
d. Masa
Kanak-Kanak Akhir (last childhood)
Berlangsung 6
tahun sampai organ seksualnya masak, pada umumnya 12-13 tahun untuk wanita dan 14-15 tahun untuk pria. Anak-anak mulai
belajar mandiri, norma-norma absolut kini menjadi relative, dan suka membanding-bandingan
dengan apa yang dia punya, serta dalam usia ini suka membantah.
e. Masa
Pubertas (akhir baligh)
Pubertas
ditandai dengan masaknya organ reproduksi, secara fisik sudah siap
beranak-pinak, kemudian daya Tarik terhadap lawan jenis lebih kuat.
f. Masa
Remaja(adolescence)
Ini adalah masa
transisi, yang sangat sulit dari masa sebelumnya / secara umum merupakan
klimaks. Remaja adalah seorang idealis, memandang sesuai keinginan, banyak segi
sensitive, selain itu ia sudah dianggap dewasa serta diberi tanggung jawab,
bahkan mulai mencari jati diri “siapa aku” yang dianggap oleh orang lain dan
pengalaman-pengalaman pribadi akan menentukan pola perilakunya sebagai orang
dewasa.
g. Masa
Dewasa(early adulthood)
Berkisar antara
18-40 tahun. Ini adalah masa pemantapan diri terhadap pola hidup baru /
keluarga.
h. Masa
Dewasa Madya(middle adulthood / middle
age)
Berkisar antara
40-60 tahun, kehidupan umumnya sudah mapan, berkeluarga, dan memiliki beberapa
anak.
i.
Masa Usia Lanjut (late adulthood / old age)
Pada umur 60
tahun ke atas, masa dimana mensyukuri yang sudah dicapai dari masa sebelumnya.
Keadaan fisik sudah jauh menurun, bahkan sudah pensiun.
2. Tahap
Perkembangan Berdasarkan Didaktif
Ø Tahap
I :
dari umur 0 sampai 2 tahun. Tahap ini disebut tahap asuhan.
Ø Tahap
II : dari umur 2 sampai 12
tahun. Tahap ini dinamakan tahap pendidikan jasmani dan latihan-latihan panca
indra.
Ø Tahap
III : dari umur 12 samapi 15
tahun. Tahap ini disebut tahap pendidikan akal pikiran.
Ø Tahap
IV : dari umur 15 sampai 20 tahun.
Tahap ini disebut tahap pembentukan watak (karakter) dan pendidikan agama.
3. Tahap
Perkembangan Berdasarkan Psikologi
Ø Tahap
I : mulai umur 0 sampai 3
tahun, yang biasanya disebut juga masa kanak-kanak awal.
Ø Tahap
II : mulai umur 3 sampai 13
tahun, yang disebut juga masa keserasian sekolah.
Ø Tahap
III : mulai umur 13 sampai akhir
masa remaja, yang biasanya disebut masa kematangan. Untuk menentukan umur
berapa berakhirnya masa remaja itu, tidak dapat ditentukan dengan pasti tetapi
pada umumnya sebagai perkiraan pada umur 21 tahun.
C. Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
1. Faktor
Internal
a. Kondisi
Fisik
Merupakan faktor
biologis individu yang merujuk pada faktor genetik yang diturunkan oleh kedua
orang tuanya.
b. Kondisi
psikis
Kondisi fisik
dan psikis individu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut
aspek fisik, intelektual, yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral.
2. Faktor
Eksternal
a. Lingkungan
Fisik
Lingkungan ini
mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan
lingkungan, serta keadaan rumah, yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian.
b. Lingkungan
Nonfisik
Faktor nonfisik
meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat.
D. Perkembangan
Masa Hidup Anak
1. Perkembangan
anak dari segi psikologi
a. Masa
bayi ( 0-2 tahun )
b. Masa
anak, masa balita, prasekolah (2-5 tahun)
c. Masa
anak sekolah (6-12 tahun)
d. Masa
praremaja (10-12 tahun)
e. Masa
remaja
f. Masa
dewasa, dewasa muda
g. Dewasa
madya
h. Dewasa
lanjut.
E. Kematangan
dan Perkembangan Pengalaman Peserta Didik
Perkembangan
yang dialami peserta didik membawa merelka kea rah kematangan. Kematangan ini
akan tercapai jika sudah menemukan pegangan atau nilai-nilai yang mereka cari,
yaitu menjelang berakhirnya masa remaja atau mulainya masa dewasa.
Ø Kematangan
fisik atau jasmani, terjadi setelah berhentinya pertumbuhan yang terjadi dengan
pesat, sehingga anak laki-laki akan kelihatan berjalan tagap karena dada dan
bahunya semakin bidang, sedangkan anak perempuan berjalan melenggang karena
pinggulnya membesar.
Ø Kematangan
sosial, ditandai oleh sikap sosial yang mantap sebagai anggota masyarakat, dan
anggota keluarga, yang mulai merasakan adanya tanggung jawab baik sebagai
pribadi ataupun sebagai anggota masyarakat.
Ø Kematangan
emosional, ditandai oleh stabilnya emosi sehingga ledakan-ledakan yang sering
terjadi semakin berkurang dan bahkan berhenti sama sekali.
F. Implikasi
Pertumbuhan / perlembanga / kematangan peserta didik terhadap proses
pembelajaran.
1. Perkembangan
anak usia sekolah dasar.
a. Perkembangan
intelektual
b. Perkembangan
Bahasa
c. Perkembangan
sosial
d. Perkembangan
emosi
e. Perkembangan
emosional
f. Perkembangan
penghayatan keagamaan
g. Perkembangan
motorik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar